Dirimu tak ku dapati lagi seperti dulu..., yang selalu
kurindukan setiap perhatian yang dulu pernah ada...
Tanganku masih saja tak pernah berhenti mengetik setiap kata
yang tertanam dalam benakku, gumaman gumaman serta keluh yang tak pernah bisa terungkapkan...,
Tentang bayangmu yang masih terus menyertai setiap detikku, sering kali ku
mengecam rasa ini yang yang tak pernah
kunjung ada habisnya menyisakan sesak di dada..
Harap yang tak pernah ada hentinya seolah semuanya masih
baik baik saja padahal aku dan dirimu tau bahwa semuanya telah berubah.., yah
semuanya telah berubah....
Kulihat jam di handphoneku masih menunjukan pukul 20.00 dan
tak ada pesan darimu yang sedari tadi kutunggu.. masih dengan keadaansemula
kulanjutkan tulisanku yang yang ku tulis tentang mu..
Uuuggh.....! rasanya rasa kesal
itu masih saja menyelimutiku, menunggu hal yang tak pasti... menunggu kau
mengingatku..., Hah...! rasanya itu tak mungkin... sia sia saja aku seperti
ini! Membuang waktuku dengan percuma untuk seseorang yang tak bisa
kuharapkan...
“Tet..tet, tet..tet....”
mataku tercengang girang, tiba tiba saja hp-ku bergetar menandakan ada
sebuah pesan yang terkirim untuku... oh my god! Akhirnya dia amangingatku juga!
Dengan segera ku raih handphoneku untuk mengetahui siapa pengirim message
itu..., aku harap dia.... yah aku mengharapkan dia yang yang mengirimkannya
untukku meski hnya sekedar menayakan kabarku atau hanya mengucapkan selamat
malam saja rasanya itu adalah hal yang terindah untukku...
Kutekan tombol write dan....
From: Adella
“Ris, kamu udah ngerjain tugas
fisika buat besok blm?”
Hah..!!!!! Risa....Risa... mana
mungkin dia mangingatmu paling dia sekarang sedang sibuk dengan dirinya
sendiri...., yah namanya juga anak olimp pasti dia sekarang sedang belajar atau
sekedar mempersiapkan diri untuk olimpiade fisika yang kemaren dia ceritakan
itu..., mana mungkin dia sempat memikirkan gadis bisa sepertiku yang tidak
smart dan rajin seperti dia... -,-
Hhuuuuuaaaaaa :’( rasanya ingin
menangis saja ketika ku dapati diriku seperti ini...
Tak terasa jam sudah menunjukan
pukul 09.30, yah sudah saatnya aku beristirahat sejenak dan beranjak dari
tempat dudukku..., yah lebih tepatnya beranjak sejenak untuk tidak
memikirkanmu....,
Aku berharap ketika ku membuka
mataku kembali esok pagi aku hanya mendapati ini semua hanya sebuah mimpi dan
kau masih seperti kau yang dulu....
***
Pagi itu ku telusuri jalan setapak di sebuah lorong sekolah di depan perpustakaan yang nampak sepi , masih sedikit gelap hanya sedikit orang yang berlalu lalang di depannya karna masih terlalu pagi, pagi ini aku sengaja berangkat pagi-pagi dari rumah berharap melihat mu walau hanya sepintas, hanya sepintas....., untuk mengobati kerinduanku tentangmu..., tentang senyum yang selalu kau hiaskan di pagiku..., Tuhan..... andai ku masih dapat mengulangnya kembali...., lagi..., lagi..., dan lagi....
Tak sengaja ku temukan sososk
itu, yah... sosok itu seperti tak asing lagi bagiku, dengan badan tegap, baju
rapih dan kacamata yang berhias di wajah mu yang manis....., namun pagi itu tak
perti biasanya..., tak ada lagi tawamu..., tak ada lagi senyum sumringahmu...,dan
tak ada lagi wajah periangmu pagi ini.., wajahmu tampak muram....
”ada apakah denganmu
sayang...?” seribu satu pertanyaan
bersarang dalam benakku..... dan tak ada yang mampu menjabnya bahkan angin
angin yang berhembus sekali pun terasa dingi..,beku...,dan kaku...
Kucoba mengilangkan kecemasanku
dan beribu-ribu pertanyaan itu..., ku kembangkan senyumku demi melihatmu
membalas senyumanku..., taukah kau betapa aku ingin mengulang...,mengulang...,
dan mengulangnya lagi hanya untuk melihat senyummu..? ah.... ku rasa kau tiada
mengerti, kau hanya mengerti tentang dirimu saja dengan bahasa rumus-rumus yang tak dapat dapat ku pahami..
Ku lihat kau melihatku di antara
lorong rak-rak buku yang sempit, kau coba membalas senyumanku namun
ntahlah...., ku rasa kau berbeda kali ini, tak sesumringah dulu.... dan senyu
itu...... ah rasanya hambar...., yah sangat hambar....
Perlahan kau hampiri dengan
senyuman yang tak seindah dulu itu...., setiap langkah kian mendekat, tapi
ntahlah ku rasa ku tau harus berkata apa.., Hah!! Selalu saja seperti ini!!
Seolah magma yang terpendam kini berubah
menjadi butiran es yang menyejukan...
Kini kau benar-benar di
hadapanku..., yah.. dihadapanku..., kini aku bisa melihatmu dengan jelas..,
setiap garis di raut mukamu yang ku lihat kian memucat, oh Tuhan.... rasanya
semua amarahku tentang ketidak peduliannya perlahan sirna dan berubah menjadi
rasa iba..
“Rissa........”,
“iya ka.., bagaimana kabar kaka,
lama rasanya kaka tak mengirimkan kabar kepadaku...”,
“baik Riss, bagaimana dengan
dirimu?”,
“Rissa juga baik, Rissa dengar
beberapa hari ini kaka tidak masuk sekolah, kenapa?”,
“tidak ada apa-apa, kaka baik-baik
saja... Rissa tak usah khawatir yaa...”,
Hhmmmm..... selalu saja senyum
itu yang yang membuatku yakin bahwa semuanya baik-baik saja, namun dilubuk
hatiku aku tau bahwa ada yang tersembunyi di balik senyuman itu, yah... ada
yang tersembunyi...., beribu pertanyaan bersarang dibenakku ‘apa yang
sebenarnya terjadi dengan dirimu?’, ‘mengapa
kau tiba-tiba rerubah?’. Tuhan....... aku menyayanginya, namun selalu
saja ada tanda tanya tentang dirinya, bukan aku tak percaya namun perubahan itu
yang membuatku bertanya-tanya...
Ku balas pernyataanya dengan
sebuah senyuman, ku tepiskan semua egoku tentangmu, andai saja kau mau jujur
dan berkata yang sebenarnya mungkin itu jauh lebih baik....
“Rissa.., ini sudah jam 7
sebaiknya kamu bergegas ke kelas kalau tidak kau bisa terlambat...! kaka tak
mau melihatmu harus tak mengikuti jam pelajaran hanya karna kamu terlambat ^_^”
Suaranya mengagetkan ku, mungkin
ada baiknya ku simpan saja dulu pertanyaanku itu
“ba...baik.. ka...”, jawabku
kemudian berlalu dari hadapannya
***
Hari ini tepat 5 tahun hubungan
kita namun apakah kau masih
mengingatnya? Ku harap begitu..., aku masih terdiam melihat handphoneku yang
sedari tadi tak memperlihatkan tanda tanda kehidupan, menungu kau menelfonku
atau hanya sekedar mengirimkan message happy universary untukku...
Satu jam berlalu begitu saja
tanpa ada tanda tanda yang di tunggu datang. Hah!!! Rasanya kesal, marah,
jengkel dan kecewa...!! mengapa begitu mudahnya kau melupakanku..???!! sedang
aku di sini berharap menantimu....
“Tuu...t..., tuu...t...., tut....”,
ah percuma saja tak di angkatnya...., sedang apa dia sekarang? Hatiku semakin tidak
tenang saja kali ini..., seperti ada bara api yang menghujani jantungku...,
semakin lama kian panas dan terbakar..., oh Tuhan....... apa yang sebenarnya
terjadi ? sedang apakah dia di sana? Apakah diaa tak pernah merasakan hal yang
sama?
Akhirnya ku putuskan ku pergi ke
rumah mungkin hany sekedar melihatnya baik baik saja aku sudah tenang.....,
yah... semoga saja memang begitu....
Ku ambil kendaraanku bagai
srikandi yang mengendarai kuda putihnya..., dan melesat dangan kecepatan cahaya
melewati beribu asteoroid, meteor, dan benda-benda langit lainnya....
Tiba-tiba ku tercengang...,
tersadar dari lamunanku, ntahlah ku rasa ku mengenali sosok yang berada tidak jauh dari tempaku....,
ingin ku menghampiri namun untuk apa? Aku pun tak begitu jelas siapa dia...,
namun ku hanya merasa dirinya tak begitu asing bagiku....
Sosok itu berbadan tegap, rapih
dan............, oh my god dia sepertinya aku benar benar mengenalnya....
Ku rapatkan kuda putihku...,
uups...! maksudnya motorku tuk melihat sosok itu..., sosok itu telihat berdua
dengan seorang wanita yang ku sendiri tak pernah melihatnya.., wanita itu
nampak manis dengan rok warna merah jambu dan rambutnya yang panjang, mereka
berdiri tepat di depan sebuah rumah sakit sambil bercakap-cakap...
Kian lama kian rasa penasaran
merasuki pikiranku yang tak pernah hentinya berpikir siapa sebenarnya dia...,
rasanya tak asing bagiku...., rasa penasaran itu semakin mendorongku dengan kuat...,kuat...,dan
semakin kuat. Ku langkahkan kakiku beranjak dari kuda besi yang ku kendarai...,
sosok itu kian jelas dan........ ,oh Tuhan.......ternyata dia....... dia.....
Dwiky..... yah ka Dwiky.... orang yang selama ini selalu ku tunggu kehadiranya...
yang selalu tunggu kabarnya......
Tiba-tiba sepercik air menetes
dari kedua mataku yang tak mampu ku menahannya, dadaku begitu sesak seperti
beribu batu menimpaku bertubi-tubi tanpa henti..., nafasku seolah-olah
berhenti.., dan rasanya ingin sekali hilang dari peradaban...., oh Tuhan rasnya
ku berharap bahwa itu bukanlah dia..., rasaku berharap ini adalah sebuah mimpi
dan ketika ku tersadar dari mimpi itu semuanya masih baik-baik saja....
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar