Selasa, 18 September 2012

Ketika Kepergianmu.....


Dirimu tak ku dapati lagi seperti dulu..., yang selalu kurindukan setiap perhatian yang dulu pernah ada...
Tanganku masih saja tak pernah berhenti mengetik setiap kata yang tertanam dalam benakku, gumaman gumaman serta keluh yang tak pernah bisa terungkapkan..., Tentang bayangmu yang masih terus menyertai setiap detikku, sering kali ku mengecam rasa ini yang  yang tak pernah kunjung ada habisnya menyisakan sesak di dada..
Harap yang tak pernah ada hentinya seolah semuanya masih baik baik saja padahal aku dan dirimu tau bahwa semuanya telah berubah.., yah semuanya telah berubah....
Kulihat jam di handphoneku masih menunjukan pukul 20.00 dan tak ada pesan darimu yang sedari tadi kutunggu.. masih dengan keadaansemula kulanjutkan tulisanku yang yang ku tulis tentang mu..
Uuuggh.....! rasanya rasa kesal itu masih saja menyelimutiku, menunggu hal yang tak pasti... menunggu kau mengingatku..., Hah...! rasanya itu tak mungkin... sia sia saja aku seperti ini! Membuang waktuku dengan percuma untuk seseorang yang tak bisa kuharapkan...
“Tet..tet,  tet..tet....”  mataku tercengang girang, tiba tiba saja hp-ku bergetar menandakan ada sebuah pesan yang terkirim untuku... oh my god! Akhirnya dia amangingatku juga! Dengan segera ku raih handphoneku untuk mengetahui siapa pengirim message itu..., aku harap dia.... yah aku mengharapkan dia yang yang mengirimkannya untukku meski hnya sekedar menayakan kabarku atau hanya mengucapkan selamat malam saja rasanya itu adalah hal yang terindah untukku...
Kutekan tombol write dan....
From: Adella
“Ris, kamu udah ngerjain tugas fisika buat besok blm?”
Hah..!!!!! Risa....Risa... mana mungkin dia mangingatmu paling dia sekarang sedang sibuk dengan dirinya sendiri...., yah namanya juga anak olimp pasti dia sekarang sedang belajar atau sekedar mempersiapkan diri untuk olimpiade fisika yang kemaren dia ceritakan itu..., mana mungkin dia sempat memikirkan gadis bisa sepertiku yang tidak smart dan rajin seperti dia... -,-
Hhuuuuuaaaaaa :’( rasanya ingin menangis saja ketika ku dapati diriku seperti ini...

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 09.30, yah sudah saatnya aku beristirahat sejenak dan beranjak dari tempat dudukku..., yah lebih tepatnya beranjak sejenak untuk tidak memikirkanmu....,
Aku berharap ketika ku membuka mataku kembali esok pagi aku hanya mendapati ini semua hanya sebuah mimpi dan kau masih seperti kau yang dulu....
                                                                                                ***

Pagi itu ku telusuri jalan setapak di sebuah lorong sekolah di depan perpustakaan yang nampak sepi , masih sedikit gelap hanya sedikit orang yang berlalu lalang di depannya karna masih terlalu pagi, pagi ini aku sengaja berangkat pagi-pagi dari rumah berharap melihat mu walau hanya sepintas, hanya sepintas....., untuk mengobati kerinduanku tentangmu..., tentang senyum yang selalu kau hiaskan di pagiku..., Tuhan..... andai ku masih dapat mengulangnya kembali...., lagi..., lagi..., dan lagi....
Tak sengaja ku temukan sososk itu, yah... sosok itu seperti tak asing lagi bagiku, dengan badan tegap, baju rapih dan kacamata yang berhias di wajah mu yang manis....., namun pagi itu tak perti biasanya..., tak ada lagi tawamu..., tak ada lagi senyum sumringahmu...,dan tak ada lagi wajah periangmu pagi ini.., wajahmu tampak muram....
”ada apakah denganmu sayang...?”  seribu satu pertanyaan bersarang dalam benakku..... dan tak ada yang mampu menjabnya bahkan angin angin yang berhembus sekali pun terasa dingi..,beku...,dan kaku...
Kucoba mengilangkan kecemasanku dan beribu-ribu pertanyaan itu..., ku kembangkan senyumku demi melihatmu membalas senyumanku..., taukah kau betapa aku ingin mengulang...,mengulang..., dan mengulangnya lagi hanya untuk melihat senyummu..? ah.... ku rasa kau tiada mengerti, kau hanya mengerti tentang dirimu saja dengan bahasa  rumus-rumus yang tak dapat dapat ku pahami..
Ku lihat kau melihatku di antara lorong rak-rak buku yang sempit, kau coba membalas senyumanku namun ntahlah...., ku rasa kau berbeda kali ini, tak sesumringah dulu.... dan senyu itu...... ah rasanya hambar...., yah sangat hambar....
Perlahan kau hampiri dengan senyuman yang tak seindah dulu itu...., setiap langkah kian mendekat, tapi ntahlah ku rasa ku tau harus berkata apa.., Hah!! Selalu saja seperti ini!! Seolah magma yang terpendam  kini berubah menjadi butiran es yang menyejukan...
Kini kau benar-benar di hadapanku..., yah.. dihadapanku..., kini aku bisa melihatmu dengan jelas.., setiap garis di raut mukamu yang ku lihat kian memucat, oh Tuhan.... rasanya semua amarahku tentang ketidak peduliannya perlahan sirna dan berubah menjadi rasa iba..
“Rissa........”,
“iya ka.., bagaimana kabar kaka, lama rasanya kaka tak mengirimkan kabar kepadaku...”,
“baik Riss, bagaimana dengan dirimu?”,
“Rissa juga baik, Rissa dengar beberapa hari ini kaka tidak masuk sekolah, kenapa?”,
“tidak ada apa-apa, kaka baik-baik saja... Rissa tak usah khawatir yaa...”,
Hhmmmm..... selalu saja senyum itu yang yang membuatku yakin bahwa semuanya baik-baik saja, namun dilubuk hatiku aku tau bahwa ada yang tersembunyi di balik senyuman itu, yah... ada yang tersembunyi...., beribu pertanyaan bersarang dibenakku ‘apa yang sebenarnya terjadi dengan dirimu?’, ‘mengapa  kau tiba-tiba rerubah?’. Tuhan....... aku menyayanginya, namun selalu saja ada tanda tanya tentang dirinya, bukan aku tak percaya namun perubahan itu yang membuatku bertanya-tanya...
Ku balas pernyataanya dengan sebuah senyuman, ku tepiskan semua egoku tentangmu, andai saja kau mau jujur dan berkata yang sebenarnya mungkin itu jauh lebih baik....
“Rissa.., ini sudah jam 7 sebaiknya kamu bergegas ke kelas kalau tidak kau bisa terlambat...! kaka tak mau melihatmu harus tak mengikuti jam pelajaran hanya karna kamu terlambat ^_^”
Suaranya mengagetkan ku, mungkin ada baiknya ku simpan saja dulu pertanyaanku itu
“ba...baik.. ka...”, jawabku kemudian berlalu dari hadapannya
                                                                                                ***

Hari ini tepat 5 tahun hubungan kita namun  apakah kau masih mengingatnya? Ku harap begitu..., aku masih terdiam melihat handphoneku yang sedari tadi tak memperlihatkan tanda tanda kehidupan, menungu kau menelfonku atau hanya sekedar mengirimkan message happy universary untukku...
Satu jam berlalu begitu saja tanpa ada tanda tanda yang di tunggu datang. Hah!!! Rasanya kesal, marah, jengkel dan kecewa...!! mengapa begitu mudahnya kau melupakanku..???!! sedang aku di sini berharap menantimu....
“Tuu...t..., tuu...t...., tut....”, ah percuma saja tak di angkatnya...., sedang apa dia sekarang? Hatiku semakin tidak tenang saja kali ini..., seperti ada bara api yang menghujani jantungku..., semakin lama kian panas dan terbakar..., oh Tuhan....... apa yang sebenarnya terjadi ? sedang apakah dia di sana? Apakah diaa tak pernah merasakan hal yang sama?
Akhirnya ku putuskan ku pergi ke rumah mungkin hany sekedar melihatnya baik baik saja aku sudah tenang....., yah... semoga saja memang begitu....
Ku ambil kendaraanku bagai srikandi yang mengendarai kuda putihnya..., dan melesat dangan kecepatan cahaya melewati beribu asteoroid, meteor, dan benda-benda langit lainnya....
Tiba-tiba ku tercengang..., tersadar dari lamunanku, ntahlah ku rasa ku mengenali sosok  yang berada tidak jauh dari tempaku...., ingin ku menghampiri namun untuk apa? Aku pun tak begitu jelas siapa dia..., namun ku hanya merasa dirinya tak begitu asing bagiku....
Sosok itu berbadan tegap, rapih dan............, oh my god dia sepertinya aku benar benar mengenalnya....
Ku rapatkan kuda putihku..., uups...! maksudnya motorku tuk melihat sosok itu..., sosok itu telihat berdua dengan seorang wanita yang ku sendiri tak pernah melihatnya.., wanita itu nampak manis dengan rok warna merah jambu dan rambutnya yang panjang, mereka berdiri tepat di depan sebuah rumah sakit sambil bercakap-cakap...
Kian lama kian rasa penasaran merasuki pikiranku yang tak pernah hentinya berpikir siapa sebenarnya dia..., rasanya tak asing bagiku...., rasa penasaran itu semakin mendorongku dengan kuat...,kuat...,dan semakin kuat. Ku langkahkan kakiku beranjak dari kuda besi yang ku kendarai..., sosok itu kian jelas dan........ ,oh Tuhan.......ternyata dia....... dia..... Dwiky..... yah ka Dwiky.... orang yang selama ini selalu ku tunggu kehadiranya... yang selalu tunggu kabarnya......
Tiba-tiba sepercik air menetes dari kedua mataku yang tak mampu ku menahannya, dadaku begitu sesak seperti beribu batu menimpaku bertubi-tubi tanpa henti..., nafasku seolah-olah berhenti.., dan rasanya ingin sekali hilang dari peradaban...., oh Tuhan rasnya ku berharap bahwa itu bukanlah dia..., rasaku berharap ini adalah sebuah mimpi dan ketika ku tersadar dari mimpi itu semuanya masih baik-baik saja....


Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar